Rabu, 03 Oktober 2012

Sharing Tentang Keutamaan Masjid yuk,.


1. Masjid itu istana Allah, jd yg pengen ktemu Allah ga usah jauh-jauh,. #cintamasjid
2. brangsiapa yg melangkahkan kakinya ke masjid maka akan diampuni dosanya & diangkat derajatnya,. #cintamasjid
3. syp yg lg susah, galau, bnyk utang, dll silahkan ke masjid aja lapor ke yg Maha Memiliki masalah,. #cintamasjid
4. salah satu indikator org yg beriman jg adalah rajin ke masjid,.#cintamasjid
5. org yg sering ke masjid jg punya nilai tambah dr sisi silaturahim krn bisa senantiasa slg mengunjungi,. #cintamasjid
6. bangunan yg plg dimuliakan oleh Rasul jg adalah masjid, contohnya pada saat nabi hijrah dr mekah ke madinah,. #cintamasjid
7. org yg sring ke masjid jg kelak akan dibangga-banggakan Allah kepada penduduk langit,. #cintamasjid
8. dipuji pnduduk dunia aja udh Wow, apalagi penduduk langit udh SUPER WOW,. :D #cintamasjid
9. di masjid jg kita bisa cerdas loh, buktinya aktivis masjid kan belajarnya di masjid makanya jd juara kelas,. #cintamasjid
10. kata syp di masjid cman buat belajar agama? buktinya Rasul jg ngajarin politik, perang, dll itu di masjid, tp bkn terorisme yh.. hehe #cintamasjid
11. masjid jg kelak menjadi saksi bagi org2 soleh di hadapan Allah,.#cintamasjid
12. org yg selalu memakmurkan masjid jg kelak diberi pintu khusus buat masuk surga,. :-D #cintamasjid
13. bagi pemuda yg hatinya selalu terpaut dgn masjid, maka Allah akan menjaminnya masuk surga,. #cintamasjid
14. org yg shalat berjamaah di masjid pahalanya 27 kali lipat dibanding yg shalat sendirian di rumah,. #cintamasjid
15. org yg sdh berniat u/ berjamaah di masjid tp telat maka telat dicatat untuknya pahala berjamaah,. #cintamasjid
16. org yg sering ke masjid jg insya Allah rezekinya lancar, ga percaya? ayo buktikan,. #cintamasjid
17. yuk siap2 ke masjid, ntar kita lanjut lg ba'da isya,. #cintamasjid
18. org yg shalat berjamaah di masjid slamat 40 hari brturut-turut akan mendapat 2 jaminan,. #cintamasjid
19. yaitu dibebaskan dr api neraka & sifat munafik,. #cintamasjid
20. nah bagi wanita/akhwat yg lg nyari jodoh, ga usah susah-susah, cari aja ke masjid,. #cintamasjid
21. insya Allah ga akan salah pilih kok, klo memang nyarinya yg berkualitas,. #cintarohis
22. gmn tdk, udh ganteng, keren, soleh, cerdas, rajin ke masjid lg, hehe #cintamasjid
23. so. tunggu apa lg? ayo ramaikan masjid biar hidup kita makin berkah,. #cintamasjid

»»  READMORE...

Sabtu, 12 Mei 2012

Ada Apa Dengan ADK Kita?

Kenapa harus ADK? ADK itu sendiri apa?
Sebelum masuk kepada inti permasalahan ADK yang kita hadapi saat ini, saya ingin menjelaskan terlebih dulu apa makna dari ADK itu sendiri.
Dari pandangan saya, Aktivis Dakwah Kampus (ADK) itu sendiri adalah orang yang bergerak dan berusaha untuk terus saling mengajak kepada amar ma'ruf nahi mungkar (mengajak kepada kebenaran dan menjauhi kemungkaran). Dengan kata lain ADK itu sendiri adalah basic dari kebangkitan dakwah yang saat ini terus diperjuangkan.
Namun bagaimana dengan keadaan ADK sendiri yang kita lihat saat ini? Apakah sudah mencerminkan sikap dari ADK yang benar-benar diharapkan?
Jika kita melirik kepada kebangkitan Islam maka harusnya ADK kita saat ini sudah memiliki sikap-sikap yang memang menjadi identitas mereka sendiri.
Namun yang saya lihat pada kenyataannya agak miris jika melihat kondisi aktivis kita saat ini. Beberapa alasan saya mengatakan ini yaitu:
1. Memang hidayah itu datangnya dari Allah, namun mengapa kita tidak mau menjemput hidayah itu?
Contoh : Di Jakarta ini mungkin sudah terlalu sering diadakan kajian atau tasqif yang bisa meningkatkan tsaqofah kita baik mengenai ilmu agama maupun ilmu-ilmu lain. Tapi kenapa terkadang kita malas dan malaha lebih memilih untuk tidur-tiduran di rumah?
#Jawablah pake hati nurani kita sendiri
2. Khusus ikhwan, betapa miris melihat pada beberapa kajian yang justru dihadiri oleh sebagian besar oleh akhwat kita, namun ikhwan yang hadir mungkin bisa dihitung jari.
Ya memang kuantitas tidak bisa dijadikan satu-satunya tolak ukur atas militansi seorang aktivis, namun itu juga sudah menggambarkan sebagian dari pribadi mereka yang betul-betul punya kemauan besar untuk terus menimba ilmu dan berbenah diri.
3. Mohon maaf jika kita mengevaluasi bacaan Al Qur'an kita, mungkin sebagian besar dari kita maih banyak yang keliru. Namun miris ketika kita sudah difasilitasi dengan adanya tahsin yang notabene GRATIS malah justru banyak dari kita yang tidak menggubrisnya dengan baik.
4. Hijab, yah saya memang belum terlalu paham kalo masalah ini. Namun kebanyakan dari kita yang mengembar-gemborkan arti HIJAB ini begitu saja namun juga masih sering melanggarnya.
Ya saya memang masih baru masalah hijab, tapi setelah memahami sedikit demi sedikit mengenai hijab ini sungguh begitu luar biasa dampaknya. Ya memang jika kita menerapkannya secara kaffah memang belum bisa, namun jika terus dibenahi WHY NOT?
5. Dalam suatu forum pernah ada seorang narasumber yang juga salah seorang mantan reaper mengatakan : "Konsumsi bagi seorang aktivis dakwah itu sebenarnya sudah bukan nasyid lagi, namun yang harusnya mereka konsumsi itu adalah MUROTTAL AL QUR'AN".
Nasyid aja udah kurang ahsan, apalagi yang kebiasaannya hanya mendengarkan lagu-lagu yang notabene tidak ada manfaatnya.
Tapi saya sendiri tidak menyalahkan bagi yang memang masih bergelut di bidang ini.

Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan, Wallahu Alam.
Syukron wa afwan jiddan jika ada kata-kata yang menyinggung, namun saya hanya ingin kita tetap saling mengingatkan kepada kebenaran.
Bangkitlah sodaraku, harapan itu masih ada.. :)
»»  READMORE...

Rabu, 09 Mei 2012

Why must Us (Pemuda)?

Why must Us alias kenapa harus kita?
Mungkin istilah ini biasa kita dengar, apalagi bagi teman-teman pecinta sepakbola yang sering melihat slogan ini digunakan oleh salah satu pemain sepakbola profesional di Inggris. Namun kali ini saya merubah sedikit slogan ini.
Beberapa alasan yang mungkin bisa saya berikan yaitu:
1. Karena kita adalah pemuda yang kedepannya Insya ALLAH menjadi pemimpin bangsa ini, so let's move on and keep spirit.
2. Karena kita adalah cerminan bangsa, negara dan Agama Islam kedepannya, maka dari sekarang harus berbenah diri.
3. Karena kita begitu berarti, ini bisa ditangkap dari pernyataan Bung Karno : "Berikan saya 10 pemuda saya akan mengguncang dunia". It's so amazing, tapi pemuda yang seperti apa? Ya kita-kita inilah yang dimaksud yang senantiasa bekerja dan berusaha demi meraih cita--cita kita.
4. Karena kita begitu luar biasa. Jika kita melihat di masa lalu bagaimana peran pemuda dalam proses mencapai kemerdekaan. Tidak sedikit pula ide-ide dari pemuda di zaman itu yang begitu luar biasa dan menginspirasi bangsa kita.
5. Karena pemuda yang senantiasa terpaut hatinya dengan ilmu-ilmu Agama lebih dicintai ALLAH karena mereka rela meninggalkan kesenangan masa muda mereka hanya untuk beribadah kepada-Nya.
6. Karena pemuda itu memiliki semangat yang sangat besar. Di dalam dirinya hanya ada rasa optimis namun tidak melupakan doa dan ikhtiar juga.
7. Karena pemuda adalah generasi pengganti, yaitu generasi yang akan menggantikan generasi buruk sebelumnya yang tidak taat kepada perintah ALLAH dan Rasul-Nya.
8.Karena pemuda memilik begitu banyak potensi. Seperti yang diuraikan oleh Imam Hasan Al-Banna : "Sesungguhnya pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang dijalnnya, semangat dalam merealisasikannya, dan kesiapan dalam beramal dan berkorban untuk mewujudkannya". Keempat rukun inilah yang melekat pada diri pemuda yang menyebabkannya begitu luar biasa.
9. Karena pemuda memiliki banyak kelebihan. Pertama, kekuatan spiritual : iman, taqwa, dan ikhlas. Kedua, kekuatan intelektual : ingatan dan analisa yang tajam. Ketiga, kekuatan emosional yang menggelora dan meledak-ledak,  semangat dan kemauan yang kuat. Dan keempat, kekuatan fisik : tubuh masih segar dan sehat, otot-otot masih kuat sebagai motor penggerak.
10. Karena kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi?

Tetap semangat para pemuda dan pejuang kejayaan ISLAM. Tidak ada yang sia-sia jika kita telah berjuang dengan ikhlas.
»»  READMORE...

Rabu, 18 April 2012

Dakwah Mah Dakwah Aja

Dakwah mah dakwah aja! Gak usah lihat-lihat yang lain udah kerja atau belum. Nanti malah jadinya ngedumel karena dakwah sendirian. Santai aja, bro! Husnudzon… boleh jadi yang lain masih ada kerjaan dakwah yang lain. Kerjain aja dulu kalo emang masih bisa dikerjain. Ya gak?
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah mikir nanti jadi repot atau banyak waktu yang kebuang. Nanti malah bikin stress sendiri karena gak bisa bagi waktu. Kalau kata temen ane begini, “ikhlas adalah jawaban yang tepat.”
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah bangga sama prestasi pribadi. Padahal baru juga berbuat sedikit, eh udah merasa lebih baik dari orang lain lagi. Wah, parah dah tuh!
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah mikir ini harus gimana, nanti larinya ke mana, dan kapan anu-anunya. Jalani aja dulu. Lakukan yang bisa dilakukan sembari pelajari apa-apa yang belum dipahami.
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah ngerasa kenapa rekan-rekannya sedikit atau 4L (Lu Lagi Lu Lagi). Karena boleh jadi yang dipilih oleh Allah adalah yang sedikit itu. Kalo bahasa langitnya, “ada kita ataupun tidak, dakwah ini akan tetap berjalan!”
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah mikirin hasilnya tar sukses apa kagak atau kapan nanti berhasil. Serahin aja hasilnya sama Allah. Yang penting usaha dulu. Masa depan kan siapa yang tahu.
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah buru-buru. Santai aja, bro! Enjoy… Kalo buru-buru, entar jadinya setengah mateng. Semua hasil yang baik butuh proses yang mantap, bro! Let it flow aja.
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah muluk-muluk pengen ini pengen itu kalau emang keadaan gak memungkinkan. Semangat boleh tapi harus realistis, bro. Kerjain aja dulu yang bisa dikerjain. Boleh jadi dengan itu akan jadi langkah awal untuk hasil dakwah yang lebih besar lagi nantinya.
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah aneh-aneh. Pengen jadi dua kepribadianlah. Pengen terkesan misteriuslah. Pengen sok kerenlah. Ah, lagu lama tuh! Yang ikhwan pengen keren. Yang akhwat pengen imut. Atau di dunia nyata wibawa, eh di dunia maya tak berbudaya. Haduh… Pesennya, kembalilah ke jalan yang benar.
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah plin-plan. Bentar dakwah bentar maksiat. Apa kata akhirat?
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah nunggu jadi orang suci dulu baru mau dakwah. Di dunia ini emang gak ada orang yang sempurna. Nah, kalau udah tahu kalau gak ada orang suci, buruan dakwah! Jangan tar-sok (entar besok-besok) melulu. Tar keburu mati lagi. Berabe dah…
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah pusing mikir ini-itu tugas siapa. Emang penting bagi-bagi tugas. Tapi ibarat lagi mancing. Temen kita sedang ke toilet saat kail pancingnya digigit ikan, masa iya kita biarin aja. Bantuin dong ya. Tarik kailnya, ambil ikannya, kasih tahu dah sama temen kalau tadi udah dapat ikan. Intinya, yang penting koordinasi, bro!
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah takut sama masalah-masalah yang dihadapi. Justru karena ada masalahlah hidup itu terasa semakin hidup. Ada masalah, artinya Allah masih sayang sama kita karena masih mau kasih ujian dan perhatian. Dengan masalah, seseorang akan semakin matang adanya.
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah minder karena kekurangan diri. Kekurangan bukan untuk dipikirkan, tetapi diusahakan penanggulangannya agar jangan sampai mengganggu produktivitas dalam berdakwah.
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah iri dengan keberhasilan orang lain. Setiap medan itu macem-macem tingkatan kesulitannya. Tergantung bagaimana kita menghadapinya. Pengen sukses juga? Yaudah, usaha! Jangan ngedumel terus…
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah tuh menilai hati atau niat seseorang. Kalau ada keburukan atau kekurangan pada orang lain, kasih nasihat aja untuk jadi lebih baik. Gak usah menilai kualitas hatinya. Biar masalah niat dan hati itu urusannya dia sama Allah. Tugas kita bukan untuk menilai hati atau niat, tetapi amar ma’ruf nahi mungkar.
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah mikir nanti kita dapat profit (keuntungan) apa nantinya. Justru harusnya kita mikir, profit apa yang bisa saya berikan kepada orang banyak. Semangat, bro! Kalau kata temen ane, “keep hamasah!”
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah mikir sampai kapan. Mulai aja belum udah mikirin kapan selesai. Capeek, deh!
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah takut rugi atas apa yang udah dikorbanin. Karena itu semua tidak gratis, semua nanti diganti sama Yang Maha Kaya, yaitu Allah SWT. Masih kuatir bakal bangkrut? Mending muhasabah dulu deh…
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah takut dibilang sok alim nantinya. Ya masih mending dibilang sok alim, daripada dibilang sok kafir, sok fasik, atau sok jahat.
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah pusingin perselisihan antar golongan yang ada. Mereka yang ribut, kenapa kita mesti ikut-ikut?
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah malu-malu. Orang-orang jahat aja kalau maksiat aja bangga, masak kita yang mau berbuat baik harus malu. Para missionaris yang bikin banyak orang murtad aja percaya diri banget pas lagi berkhotbah, masak kita yang mau bikin orang jadi muallaf kudu malu-malu. Pede aja lagi.
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah disisipin sama tebengan niat-niat yang lain, kaya pengen dapat jodoh, dapat uang, dan lain sebagainya. Karena kata Pak Ustadz, “niatkanlah semuanya untuk menggapai ridha Allah SWT.”
Dakwah mah dakwah aja! Gak usah ditunda-tunda. Cepetan! Tunggu apa lagi? Kok masih baca tulisan ini? :D
Dakwah mah dakwah aja! Gitu aja kok repot…
Hehe
»»  READMORE...

Minggu, 15 April 2012

Mengisi Waktu Luang Kita

Mungkin terdengar sudah tidak asing bagi kita semua jika mendengar kata ini. Namun apakah kita sebagai sudah menjadikan kegiatan ini sebagai aktivitas kita?
Menulis bukanlah suatu yang gampang memang, namun juga bukanlah hal yang susah jika kita memang benar-benar niat untuk merubah diri kita menjadi lebih baik.

Tapi sebelum kita berfikir untuk menulis, maka yang harus diperhatikan adalah apa yang nantinya kelak akan kita tulis. Sebagai seorang muslim hendaklah kegiatan kita selalu diisi dengan kegiatan-kegiatan positif. Sebab jika tidak maka kelak kita akan diambil alih oleh kegiatan-kegiatan negatif, (copas) hehe.

Saya pernah mendengar "Waktu itu ibarat pedang, jika tidak kita yg menggunakannya dengan baik maka kelak dia yang akan membinasakan kita". Nah mumpung masih ada waktu why not if we try to reading and writing, cause this is can be improve our skill and our knowledge as moslem.
Tidak usah takut salah, atau apapun karena memang untuk menjadi seorang dewasa dan ahli itu biasanya diawali dengan kesalahan.
Dan jangan sampai karena anggapan ini membuat kita untuk terus mengembangkan potensi diri kita yang masih tertidur.

Jadi tunggu apa lagi, perbuatan baik itu jangan ditunda-tunda lagi kalo sudah bisa kita kerjakan saat itu jg.
Fastabikul Khoirat, Syukron..
»»  READMORE...

Galau Kok Jadi Trend?

Apakah engkau yang sedang galau? Galau karena saat ini sedang “jomblo”. Galau karena setelah ‘tebar pesona’ dan ‘banting harga’ namun malam minggu tetap ‘garing’ tanpa sosok kekasih. Galau karena baru saja diputusin dan belum dapat ‘mangsa’ baru. Galau karena ‘ortu’ sang kekasih menanyakan kapan menikah padahal ‘jadian’ sudah 5 tahun.
Sehingga akhirnya ‘FB” penuh dengan status ‘ratapan’, seolah dinding/wall di ‘FB’ itu bagaikan dinding ratapan di Yerusalem dimana banyak Yahudi meratap padanya.
Lupakah engkau akan firman Allah QS Al Israa ayat 32 : “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. Karena pacaran itu awalnya kenalan, kemudian pegangan, yang akhirnya tergoda syetan untuk melelang ‘kehormatan’ atas nama ‘penjajagan’.

Maka daripada engkau galau, bukalah buku dan belajarlah jika engkau adalah pelajar dan mahasiswa, berkaryalah dengan professional dan maksimalkan potensi diri jika engkau adalah pekerja dan jika engkau telah ‘mampu’ menikah maka ‘ta’aruf’lah dan segeralah menikah setelah khitbah. Masa antara khitbah dan akad nikah bukanlah semacam ‘masa sanggah’ pada tender-tender proyek untuk memberikan kontestan lain melakukan ‘keberatan’ atau semacam masa ‘orientasi pra nikah’ sehingga ‘legal’ untuk menjalankan beberapa ‘rutinitas’ suami istri.

Apakah engkau yang sedang galau? Galau karena sedang menghitung hari masa jabatan padahal belum mengembalikan ‘pinjaman’ dari sahabat dan handai taulan. Galau karena ‘elektabilitas’ menurun padahal ongkos pencitraan telah digelontorkan. Galau karena ‘mahar’ yang disiapkan belumlah cukup untuk operasional masa pemilihan. Yang akibatnya hatimu risau akan menjadi ‘pengangguran’ yang memaksamu melupakan kehormatan dan kemewahan kehidupan.
Lupakah engkau akan firman Allah QS Ali Imron ayat 26 :” Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Karena hakikatnya jabatan adalah ‘pemberian’ Allah yang dipergilirkan kepada hamba-Nya.
Maka daripada engkau galau, bukalah lembaran-lembaran waktu dalam ingatanmu dan bermuhasabahlah lalu tanyakan kepada hatimu apakah engkau telah amanah dengan tanggungjawab yang dibebankan dan adil terhadap orang-orang yang engkau pimpin.
Karena “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabann ya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang suami adalah pemimpin terhadap keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawabann ya. Seorang pembantu adalah pemimpin terhadap harta majikannya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dan jika adil, maka engkau telah mendapatkan perlindungan dari Allah di hari yang tidak ada perlindungan selain dari-Nya : “Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Saw., beliau bersabda : “Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu : Pemimpin yang adil, Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah Ta’ala, Seseorang yang hatinya senantiasa digantungkan (dipertautkan)” dengan masjid, Dua orang saling mencintai karena Allah, yang keduanya berkumpul dan berpisah karena-Nya. Seorang laki-laki yang ketika diajak [dirayu] oleh seorang wanita bangsawan yang cantik lalu ia menjawab :”Sesungguhnya saya takut kepada Allah.”Seorang yang mengeluarkan sedekah sedang ia merahasiakanny, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya dan seseorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi sampai meneteskan air mata.”
Apakah engkau yang sedang galau? Galau karena tetangga sebelah membeli TV flat 32” merk terkenal sedangkan dirumah TV 14” yang sudah pudar warnanya. Galau karena tetangga yang baru pindah memiliki MPV padahal masih muda sedangkan dirumah motor butut yang kadang-kadang mogok. Galau karena karena tidak mendapatkan tiket konser boyband Korea padahal sudah berdesakan dalam antrian. Galau karena sahabatmu mengirim sms :”Minta pin BB dong”, padahal ditangan adanya HP ‘seribu ummat’ sehingga engkau tidak bisa BBM-an untuk minta Apel Malang atau update ‘FB’ dan twiter.
Lupakah engkau akan firman Allah QS Ali Imron ayat 14 :”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” Karena hakikatnya kehidupan dunia adalah sementara dan pasti kita akan kembali ‘pulang’ ke ‘kampung’ akhirat.
Maka daripada engkau galau, syukurilah apa yang ada saat ini sembari berusaha menambah nafkah untuk mencukupi kebutuhanmu. Pintar-pintarlah memilih antara ‘kebutuhan’ dan ‘keinginan’ sehingga engkau tepat membelanjakan hartamu. Berinfaq dan bersedekahlah dengan ikhlas karena sebenarnya itulah hartamu yang akan engkau bawa pulang ke negeri yang kekal. Itulah hartamu yang akan menerangimu di Alam Kubur dan menjadi istanamu di syurga-Nya.
Apakah engkau yang sedang galau? Galau karena Ujian Akhir Nasional (UAN) sebentar lagi tiba. Galau karena engkau tidak mau anak didikmu gagal dalam pelajaran yang engkau ampu. Galau karena engkau khawatir prosentase kelulusan di sekolahmu tidak 100% sehingga menurunkan minat para calon pendaftar dan membuatmu terancam digeser dari posisi kepala sekolah. Galau karena sebagai kepala instansi yang membidangi pendidikan engkau takut jabatanmu lepas dan digeser karena prosentase kelulusan di daerahmu tidak memenuhi target yang ditetapkan kepala daerah.
Galau karena sebagai kepala daerah engkau takut prosentase kelulusan di daerah yang engkau pimpin tidak 100% sehingga tidak bisa dibanggakan saat kampanye pemilihan yang kedua dan mendapat penghargaan dari pemerintah pusat. Yang akhirnya kegalauan itu mendorongmu berbuat ‘curang’ dengan menebar kebaikan kepada para peserta UAN untuk dapat menjawab soal di ruang ujian.
Lupakah engkau akan firman Allah QS Al Baqoroh ayat 186 :” Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. Karena meminta kepada Allah yang akan mengabulkan do’a adalah lebih baik daripada menjadi ‘pahlawan’ di ruang ujian.
Maka setelah itu bertawakalah kepada Allah setelah engkau berusaha maksimal sesuai QS Ali Imron ayat 159 :”…….Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” Pasrahkanlah segala sesuatunya karena tidak ada satupun yang akan luput dari-Nya dan takdir telah tertulis di Lauh Mahfudz bahkan sebelum kita dilahirkan ke dunia :” Dari Umar bin Khattab ra berkata, bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sekiranya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah SWT dengan tawakal yang sebenar-benarnya, sungguh kalian akan diberi rizki (oleh Allah SWT), sebagaimana seekor burung diberi rizki; dimana ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang”. (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah)
Dan jika setelah petunjuk dari Allah engkau terima namun tetap menjadi penggemar 'Andilau' (antara dilemma dan galau) dan tetap mengatakan :” Aku galau…”. Maka satu yang tepat untuk menjawabnya adalah ungkapan ‘kamseupay”.
»»  READMORE...

Selasa, 14 Februari 2012

HARI KASIH SAYANG, KOK DILARANG? -The Bloody Valentine-

2 Days left before Valentine Days Being Celebrate! Think about it now or You'll be Disappointed later!


KISAH NEGERI ZLATA FILIPOVIC

Gadis Malang Bosnia Herzegovina

Zlata Filivopic lahir di Sarajevo, 3 Desember 1980. Ia anak tunggal dari kedua orangtu asli Muslim Sarajevo. Ayah Zlata seorang pengacara. Ibunya ahli kimia. Sebelum terjadinya serangan Kristen Serbia terhadap Muslim Bosnia Herzegovina di bulan April 1992, saat bulan Ramadhan 1412 H, keluarga Zlata termasuk keluarga yang berkecukupan, walau belum bisa dibilang kaya raya.

Sebagai keluarga Muslim, keluarga Zlata, seperti juga keluarga Muslim Bosnia lainnya sebelum perang tidak menampakkan identitas keislamannya secara mencolok. Yang perempuan tidak memakai kerudung atau jilbab, yang laki-laki juga tidak berpakaian seperti seorang Muslim. Islam bagi mereka hanyalah identitas. Mereka adalah warga Eropa, setelah itu baru muslim.

Bosnia sebelum perang adalah negeri yang sangat damai. Kehidupan berjalan dengan tenang dan tenteram. Walau layoritas Muslim, banyal dari orang dewasa Bosnia yang tidak mengerjakan sholat. Gadis-gadisnya juga biasa pergi ke diskotik atau bar dan mengonsumsi minuman beralkohol. Tidak nampak perbedaan menyolok antara yang Islam dengan yang bukan Islam. Antara yang Muslim dengan yang bukan bersahabat dengan erat.

Ketika hari Natal, hampir seluruh warga Bosnia merayakannya, tak peduli Muslim atau bukan. Ketika lebaran pun demikian. Anak gadis Bosnia sebelum perang terbiasa dengan segala momen-momen Barat seperti Hari Valentine, April Mop, dan sejenisnya. Bosnia adalah warga Eropa.

Zlata menulis dalam buku hariannya hari Sabtu, 14 Deember 1991. “Hari , aku merayakan ulang tahun kesebelas besama teman-temanku. Sebelas hari terlambat. Tapi rasanya seperti ulang tahun betulan. Kami bermain tombola, kuis, dan menikmai kue berbentuk kupu-kupu. Aku berhasil memadamkan kesebelas lilin sekali tiup. Kami bersenang-senang...”

Di hari yang lain, dalam suasana natal, Zlata menulis, “Kamis, 19 Desember 1991, Di sarajevo-Dubrovnik’. Dalam paket yang kami kirimkan kepada Srdjan, kami tambahkan hadiah khusus untuk Hari Natal bagi seorang anak Dubrovnik, entah siapa namanya...” Zlata, seorang remaja Islam turut mengirim hadiah Natal. demikian yang kami lihat di Televisi- dimulai apa yang disebut kegiatan ‘Bantuan Sarajevo untuk anak-anak

Sehari setelah Natal, Zlata kembali menulis di buku hariannya, “kamis, 26 Desember 1991,...Kemarin, Hari Natal. Kami pergi ke rumah M&M (martina dan Matej). Suasananya sangat meriah. Pohon cemaranya indah. Belum lagi hadiah-hadiah Natal dan hidangan lainnya... Di sini, kami berada di ruangan yang hangat, lengkap dengan hiasan dan hadiah Natal di segala sudut, segala jenis hidangan dan minuman lezat... Sebentar lagi Tahun Baru. Suasana akhir tahun tidak seperti biasanya. Papa dan mama, begitu pula teman-teman adan saudara2 lainnya, tidak ingin merayakannya seperti yang seharusnya. Kami bahkan nyaris tidak membicarakannya...”

Keluarga Muslim Zlata juga mendirikan pohon cemara Natal di rumahnya. “Senin, 30 Desember 1991, Pohon Cemara telah selesai dihias. Aku pergi berbelanja bersama Mama. Kami membeli hadiah untuk keluarga dan teman-teman. Semua hadiah itu kami bungkus dengan indah, dan untuk setiap orang kami menulis sehelai kartu. Sesudahnya, semua hadiah itu keletakkan di bawah kaki cemara. Indah sekali....Kurasa untuk pesta tutup tahun kali ini terpaksa kami lewatkan bertiga saja, at home..”

“ Sabtu, 4 Januari 1992,...untuk Tahun Baru, aku mendapat hadiah topi dan sarung tangan berjambul. Lucu dan manis. Sudah ya! Salam!”

Zlata dan keluarganya adalah potret keluarga Muslim Bosnia kebanyakan. Di Indonesia, orang akan menyebut keluarga seperti itu sebagai keluarga sekuler atau “Islam KTP”. Namun bagi musuh-musuh Islam, identitas keislaman itu sudah menjadi cukup alasan untuk menghabisinya. Identitas keislaman mereka yang minimal itu sudah cukup untuk membakar dendam kesumat di dada para pemimpin Kristen Serbia. Sepanjang tahun mereka menanti-nantikan saat yang tepat untuk menyerang Muslim Bosnia dan menghabisi etnis Muslim Eropa tersebut. Walau orang-orang Musil “sekuler” itu juga ikut-ikutan merayakan berbagai hari raya umat Kristiani atas nama toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

Ketika Presiden Yugoslavia meninggal dan negara federal Yugoslavia goyah akibat pertikaian antar daerah, Kristen Serbia di bawah pimpinan Slobodan Milosevic, seorang pemipin fasis yang melebihi kekejaman Adolf Hitler, melancarkan perang besar-besaran demi mewujudkan ambisi gilanya mendirikan Serbia Raya yang akan menghimpun eluruh negeri yang tadinya berada dio bawah Yugoslavia.

Dengan amat bernafsu, Milosevic memerintahkan tentaranya untuk menghabisi etnis Muslim Bosnia (Genocide) dengan cara apa pun, termasuk aksi pemerkosaan sistematis.

Muslim Bosnia yang tadinya tidak begitu memperdulikan nilai-nilai Islam terhenyak kaget bukan kepalang. Teman, saudara, dan anggota keluarga yang beragama lain yang tadinya sangat akrab, Natalan bersma, Valentinan bersama, dan sebagainya kini berbalik menyerang dan membunuhi mereka. Alasannya hanya satu : karena mereka Muslim. Seolah-olah menjadi Muslim adalah dosa yang tak terampuni.

Orang- orang Bosnia dengan cepat menjadi sadar, wlaupun terlambat, bahwa mereka adalah Muslim. Seathun dua ahun, pembersiha etnis Muslim Bosnia membuat mereka kembali kepada nilai-nilai dasar keislaman yang hakiki.

Di tengah puing-puing bagunan yang hancur, di tengah desingan peluru dan ledakkan mortir, di tengah kepiluan tangisan korban pemerkosaan, Muslim Bosnia kembali mendekap erat identitas nenek moyangnya selama ini. Yang perempuan kembali memakai jilab dan kerudung, para lelalki sambil menenteng senjata mulai kembali sholat, adzan mulai bergema di sela-sela gedung-gedung yang ambruk, kiotab suci Al Qur’an yang telah lama dibiarkan teronggok di lemari kembali dibuka dan dibaca, dengan lelehan air mata kesedihan. “ Ya Allah, mengapa kami baru tersadar setelah bencana ini datang...?”

Kepada penulis, Nermina Jasarevic, aktivis Relief International Bosnia yang berkeliling ke sejumlah negara Muslim guna menggalang solidaritas Bosnia menyatakan, “Berpuluh tahun kami hidup berdampingan dengan saudara-saudara kami yang berlainan agama, kami sangat toleran, tapi semua kebaikan kami debalas dengan amat sangat pahit. Mudah-mudahan ini menhadi pelajaran bagi kami untuk tidak pernah lagi meninggalkan Islam.”

Dengan kedua mata berkaca-kaca , Muslimah Bosnia itu berpesan, “Semoga apa yang bangsa kamo alami, tidak dialami juga oleh bangsa-banmgsa Muslim lainnya. Biarlah Bosnia menjadi hikmah bagi kita semua, insya Allah, bangsa Bosnia bisa bangkit kembali...”

Indonesia, negeri Muslim mayorias terbesar di dunia terletak puluhan ribu kilometer dari Bosnia, sekarang tengah meniti jalan yang nyaris serupa dengan Bosnia. Banyak keluarga Muslim namun jahil terhadap keislamannya. Banyak remaja Muslim, berkerudung pula, ikut-ikutan merayakan HariValentine atau Natalan bersama. Sama seperi Bosnia, dmi toleransi dan kerukunan antar umat beragama..

Padahal, tragedi Bosnia dalam skala kecil sempat terjadi di ambom beberapa tahun lalu. Ribuan Muslimah Ambon juga diperkosa dan dibunuh dengan biadab oleh separais salib RMS. Jihad sempat berkumandang di tanah Maluku. Kini gaungnya telah sirna. Begitu cepat umat Islam melupakan pelajaan yang sangat berharga dan sangat mahal itu.

Sekarang, banyak dari kita, keluarga dan remaja Muslim masih terlena dan asyik dengan kejahilan kita. Atas nama toleransi dan pluralisme, akidah diabaikan. Bila ini terus dibiarkan, tidak lama lagi tragedi yang menimpa Muslim Bosnia akan mendatangi kita. Cepat atau lambat. Semuanya berpulang kepada kita semua, akankah kita akan sadar dan mau berubah?

Jauh-jauh hari, dengan kebencian yang sangat musuh-musuh Islam telah mencanangkan gerakan unuk menjauhkan Islam dari umat Islam. Samuel Zweimer, Ketua Asosiasi Jaringan Yahudi ketika membuka Konferensi Yerussalam di ahun 1935, di depan rausan wakil Yahudi seluruh dunia berpidato :

“ Tugasmu adalah mengeluarkan kaum Muslimin dari Islam, jadikan mereka lalai dalam memperhankan Islam. Jadikan mereka memiliki moral yang rendah dan mengenyampibgkan watak yang luhur...Saudara telah mengeluarkan kaum Muslimin dari agama mereka, meski mereka tetap enggan memakai baju Yahudi atau Kristen. Kita telah berhasil menjadikan para pemuda Islam menjadi generasi yang enggan bekerja keras, malas, dan senang berfoya-foya, mengejar nafsu syahwa, mengejar hara untuk memuaskan nafsunya dan juga memburu jabatan untuk menggapai kekayaan materi...lanjutkan perjuanganmu demi agama kita!”

Negeri Bosnia telah memberi pelajaran kepada kita, umat Islam, bahwa musuh-musuh Allah SWT senantiasa mencari kesempatan untuk menghancurkan kita. Pertama kali yang mereka lakukan adalah merusak pemikiran umat Islam dengan serangan budaya dan pemikiran ( Ggouzwul fikri). Ditanamkan ke kepala generasi muda Islam bahwa merayakan hari Valentine , Natalan bersama, dan sebagainya merupakan hal yang lumrah, yang dilakukan oleh berjuta remaja seusia mereka di dunia. Kepada generasi muda Islam dikatakan bahwa seluruh umat Kristen merayakan Natal pada tanggal 25 Desember, padahal umat Kristen sendiri berselisih mengenai Natal dan tidak ada sau ayat pun di dalam Bibel yang menganjurkan Natal!

Ketika serangan pemikiran dan serangan budaya mereka telah menuai hasil yang memuaskan, maka mereka mencari momentum yang tepa unuk melancarkan serangan milier untuk menghabisi generai Islam, seperti apa yang elah terjadi di Bosnia Herzegovina.

Sudah saatnya remaja Islam Indonesia sadar akan maksud-maksud tersembunyi di balik budaya-budaya Bart yang masuk ke negeri ini. Semoga buku kecil ini bisa menjadi pemantik kesadaran yang pada akhirnya menjadikan generasi muda Islam sebagai generasi yang tegar dan kokoh menghadapi segala ujian di dunia yang memang bera dan melelahkan. 
»»  READMORE...

Kamis, 02 Februari 2012

Memaknai Syahadat Kita


Tau kah kita syahadat itu apa? Mungkin kita sebagai umat Muslim hanya menganggap syahadat itu hanyalah suatu kebiasan kita. Namun, tahu kah kita makna sebenarnya makna dari syahadat yang selama ini tiap hari kita ucapkan.
Beberapa poin penting yang bisa kita ambil dari syahadat yaitu:
1. Syahadat itu merubah kehidupan manusia dari yang jahil menjadi manusia yang bersedia mempersembahkan seluruh kehidupannya kepada Allah dan Rasulullah.

2. Kalimat syahadat itu baru bermakna jika telah tertanam di hati kita, namun jika tidak maka tidak akan bermakna apa-apa.

3. Tidak ada satupun makhluk yang ada di muka bumi ini melainkan rezekinya telah ditetapkan oleh Allah SWT.

4. Yakinlah sepenuh hati kepada Allah terhadap apa yang telah ditentukan oleh-Nya.

5. Iman yang sudah terhujam di dalam hati itu harus ada buktinya, seperti Cinta.

Kalo berbicara masalah Cinta mungkin banyak dari kita sudah tahu Cinta itu apa. Namun tahu kah kita makna cinta yang sebenarnya itu?
Cinta yang sebenarnya itu adalah cinta kepada Allah, yaitu dengan menjalankan segala perintahNya & menjauhi segala laranganNya.

6. Jika syahadat seseorang belum bisa merubah keadaan seseorang menjadi lebih baik maka syahadatnya masih perlu dipertanyakan.

7. Cinta pada diri kita seharusnya tidak diberikan kepada yang lain sebelum kepada Allah SWT.

8. Cinta kepada Allah akan tumbuh jika ada rasa ikhlas dalam diri kita.

8. Orang mukmin itu hanya berharap kepada Allah dan harapan itu sangat besar.
»»  READMORE...