Sabtu, 12 Mei 2012

Ada Apa Dengan ADK Kita?

Kenapa harus ADK? ADK itu sendiri apa?
Sebelum masuk kepada inti permasalahan ADK yang kita hadapi saat ini, saya ingin menjelaskan terlebih dulu apa makna dari ADK itu sendiri.
Dari pandangan saya, Aktivis Dakwah Kampus (ADK) itu sendiri adalah orang yang bergerak dan berusaha untuk terus saling mengajak kepada amar ma'ruf nahi mungkar (mengajak kepada kebenaran dan menjauhi kemungkaran). Dengan kata lain ADK itu sendiri adalah basic dari kebangkitan dakwah yang saat ini terus diperjuangkan.
Namun bagaimana dengan keadaan ADK sendiri yang kita lihat saat ini? Apakah sudah mencerminkan sikap dari ADK yang benar-benar diharapkan?
Jika kita melirik kepada kebangkitan Islam maka harusnya ADK kita saat ini sudah memiliki sikap-sikap yang memang menjadi identitas mereka sendiri.
Namun yang saya lihat pada kenyataannya agak miris jika melihat kondisi aktivis kita saat ini. Beberapa alasan saya mengatakan ini yaitu:
1. Memang hidayah itu datangnya dari Allah, namun mengapa kita tidak mau menjemput hidayah itu?
Contoh : Di Jakarta ini mungkin sudah terlalu sering diadakan kajian atau tasqif yang bisa meningkatkan tsaqofah kita baik mengenai ilmu agama maupun ilmu-ilmu lain. Tapi kenapa terkadang kita malas dan malaha lebih memilih untuk tidur-tiduran di rumah?
#Jawablah pake hati nurani kita sendiri
2. Khusus ikhwan, betapa miris melihat pada beberapa kajian yang justru dihadiri oleh sebagian besar oleh akhwat kita, namun ikhwan yang hadir mungkin bisa dihitung jari.
Ya memang kuantitas tidak bisa dijadikan satu-satunya tolak ukur atas militansi seorang aktivis, namun itu juga sudah menggambarkan sebagian dari pribadi mereka yang betul-betul punya kemauan besar untuk terus menimba ilmu dan berbenah diri.
3. Mohon maaf jika kita mengevaluasi bacaan Al Qur'an kita, mungkin sebagian besar dari kita maih banyak yang keliru. Namun miris ketika kita sudah difasilitasi dengan adanya tahsin yang notabene GRATIS malah justru banyak dari kita yang tidak menggubrisnya dengan baik.
4. Hijab, yah saya memang belum terlalu paham kalo masalah ini. Namun kebanyakan dari kita yang mengembar-gemborkan arti HIJAB ini begitu saja namun juga masih sering melanggarnya.
Ya saya memang masih baru masalah hijab, tapi setelah memahami sedikit demi sedikit mengenai hijab ini sungguh begitu luar biasa dampaknya. Ya memang jika kita menerapkannya secara kaffah memang belum bisa, namun jika terus dibenahi WHY NOT?
5. Dalam suatu forum pernah ada seorang narasumber yang juga salah seorang mantan reaper mengatakan : "Konsumsi bagi seorang aktivis dakwah itu sebenarnya sudah bukan nasyid lagi, namun yang harusnya mereka konsumsi itu adalah MUROTTAL AL QUR'AN".
Nasyid aja udah kurang ahsan, apalagi yang kebiasaannya hanya mendengarkan lagu-lagu yang notabene tidak ada manfaatnya.
Tapi saya sendiri tidak menyalahkan bagi yang memang masih bergelut di bidang ini.

Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan, Wallahu Alam.
Syukron wa afwan jiddan jika ada kata-kata yang menyinggung, namun saya hanya ingin kita tetap saling mengingatkan kepada kebenaran.
Bangkitlah sodaraku, harapan itu masih ada.. :)

3 komentar:

  1. Mungkin lebih tepatnya "Ada apa dengan kita"...
    Hamasah akhi!!

    BalasHapus
  2. mungkin lebih pas'a lagi..
    aa apa dengan "Athir"..loh kok?
    ^_^

    visit my blog thir..
    http://jundialfatih.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. sip2, follow blog ane yh..
    kita sama2 sharing.. :D

    BalasHapus